Jakarta, MCP — Polisi menyatakan telah melepas semua pihak yang diamankan saat ratusan warga di Kabupaten Kaimana, Papua Barat menggelar aksi penolakan pembentukan daerah otonomi baru (DOB).
Kabid Humas Polda Papua Kombes Adam Erwindi mengatakan sejumlah demonstran sempat diamankan lantaran bertindak tanpa mengindahkan aturan dan kesepakatan untuk mengadakan demo.
“Kami amankan untuk angkat ke mobil truk Dalmas (pengendali massa) dibawa ke Polres untuk dimintai keterangan. Itu sudah kami lepas semua,” ucap Adam saat dihubungi, Kamis (14/7).
Menurutnya, sudah tidak ada permasalahan terkait unjuk rasa tersebut. Ia mengatakan situasi sudah terkendali.
Baca juga :
Charly Van Houten ST12 Diduga Alami Kecelakaan Mobil di Tol Padalarang
Namun demikian Adam tak merinci berapa jumlah demonstran yang sempat diamankan oleh polisi.
Adam pun menyebutkan situasi menjadi panas saat demonstran hendak melakukan aksi berjalan atau longmars menuju Kantor DPRD. Kala itu, kata dia, telah disepakati aksi itu tak diperbolehkan untuk melakukan longmars.
“Di tengah perjalanan mereka turun dari mobil dengan memaksakan jalan kaki dan mengajak warga lain untuk longmars dengan harapan dia dapat banyak simpatisan,” kata dia.
Polisi sempat meminta agar demonstran tak melakukan longmars itu. Namun mereka kocar-kacir dan melarikan diri hingga situasi memanas.
Hal itu yang kemudian menyulut polisi mengamankan sejumlah demonstran untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Berita lain :
- Kaesang Pangarep Resmi Masuk PSI, Penyerahan KTA Langsung oleh Giring
- Kepsek SD Negeri Cibeureum Lawan Wali Kota Bogor Bima Arya
- Tim Pemenangan Anies-Cak Imin Umumkan Nama Tim Pemenangan Baja
- SBY Nyanyikan Lagu,Prabowo Asyik Berjoget ‘Kamu Nggak Sendirian’ di Rapimnas PD
- Partai Demokrat Resmi Usung Ketum Gerindra Prabowo Subianto Balon Presiden 2024
Salah satu massa aksi yang tergabung dalam Petisi Rakyat Papua Fando Nyai mengatakan pembubaran demonstrasi dilakukan secara represif oleh aparat.
Ia menyampaikan Polres Kaimana meminta massa aksi untuk naik ke mobil polisi dari titik kumpul ke titik aksi. Namun, sebagian massa aksi menolak dan tetap ingin longmars.
Namun, di perjalanan, aparat tetap melakukan tindakan represif. Fando menyampaikan dua dari massa aksi yang naik motor dibawa dan dipukul oleh aparat.
“Kedua orang tua kami, itu di motor ditarik. yang satu dipukul ada memar di bagian kepala, dipaksa naik mobil,” ujar dia.