Makassar, MCP — Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar menyerukan lima tuntutan kala demo di kantor Pertamina Regional Sulawesi pada Rabu (7/9). Salah satunya adalah mencopot beberapa menteri pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Beberapa menteri yang disorot adalah Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.
“Tuntutan kami adalah copot Menteri BUMN, Menteri ESDM dan copot direktur Pertamina dan GM Pertamina Regional Sulawesi,” kata Ketua Umum HMI Makassar Arsy Jailolo.
“Kemudian cabut keputusan kenaikan harga BBM bersubsidi yang tertuang dalam KEPMEN ESDM No. 62K/12/MEM/2022, serta turunkan rezim Jokowi dan Ma’ruf Amin,” ungkapnya.
Tuntutan itu disuarakan buntut kenaikan harga BBM bersubsidi sejak beberapa hari lalu. HMI Makassar juga secara langsung menyampaikan tuntutan tersebut ketika bertemu pihak Pertamina.
“Hasil pertemuan tadi, kami meminta Pertamina Regional 7 membuat petisi mendukung tuntutan HMI Cabang Makassar dengan follow up 1×24 jam,” tuturnya.
Ia juga mengaku memberikan ancaman akan kembali melakukan aksi unjuk rasa di kantor Pertamina Regional Sulawesi jika tuntutan tidak segera ditindaklanjuti.
Berita lainnya :
- Agum Gumelar Respons Megawati Soal Orba Tilai Sebagai Kepanikan
- Bicara “Orba” SBY Tanggapi Pernyataan Ketum PDIP Megawati
- Calon Presiden Nomor Urut 2 Ganjar diteriaki dengan kata ‘Prabowo’
- Pilihan Politik Berbeda, PDIP ‘Telanjangi’ Presiden Jokowi
- Buruh Lumpuhkan Wilayah Kota, Kabupaten, dan Bekasi Tuntut Kenaikan UMK 2024
“Kami akan kembali lagi untuk berunjuk rasa jika tuntutan kami tidak diindahkan,” tegasnya.
Arsyi bahkan menyinggung pembagian bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat yang terkena dampak kenaikan BBM. Menurutnya, hal itu hanya akal-akalan untuk meredam gejolak penolakan dari masyarakat.
“Pembagian BLT hanya akal-akalan pemerintah saja kawan-kawan,” ujarnya.
(mir/chri)