Karawang, MCP — Pabrik transmisi Middle Continous Variable Transmission (MCVT) mobil Honda di Indonesia memiliki kapasitas 740 ribu unit per tahun. Dari angka tersebut, pasar Indonesia hanya mendapat jatah sekitar 74 ribu unit atau 10 persen.
Presiden Direktur Honda Precision Parts Manufacturing (HPPM) Manabu Shiraki mengatakan saat ini ekspor dari produksi MCVT memang lebih dominan. Komposisi pengapalan ke negara lain mencapai 90 persen.
“Jadi 90 ekspornya, sementara sisanya buat domestik,” kata Shiraki di pabrik HPPM di Karawang, Jawa Barat, Senin (12/9).
MCVT diketahui merupakan produk transmisi matik yang digunakan bakal sejumlah mobil Honda. Produk transmisi ini mulai diproduksi di Indonesia sejak November 2013.
Di Indonesia, MCVT biasa terpasang pada varian matik mobil Honda kelas entry level hingga menengah seperti Brio, BR-V, HR-V, City, dan Civic.
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer Honda Januari-Juli 2022 mencapai 72.184 unit, dan retail sebanyak 64.433 unit.
Sementara, angka wholesales pada periode Januari-Desember 2021 mencapai 91.122 unit dan retailnya 91.393 unit.
Gaikindo juga merekam aktivitas ekspor komponen Honda dalam bentuk terurai periode Januari-Juli 2022 sebanyak 7.217.282 pcs.
Khusus bakal ekspor MCVT, komponen ini dikatakan telah dikapalkan ke sejumlah negara, seperti Thailand, Malaysia, Filipina, Vietnam, Brasil, Argentina, Meksiko, Turki, Taiwan, India, Pakistan, China, hingga Inggris.
“Dan selama sembilan tahun (September 2013-12 September 2022), kami telah mencapai 5 juta unit dan dikirim ke 14 negara termasuk Asean dan Eropa,” katanya.
(ryh/arh)