Jakarta, MCP — Persebaya Surabaya turut berduka dan berniat untuk mengakhiri permusuhan Bonek dengan suporter Arema FC pasca Tragedi Kanjuruhan.
Tim berjuluk Bajul Ijo itu telah berkomunikasi dengan pihak Arema. Komunikasi dilakukan perwakilan pemegang saham Persebaya, Azrul Ananda dengan Presiden klub Arema Gilang Widya Permana.
Selain itu, komunikasi juga telah terjalin antara Aremania dan Bonek. Langkah ini diambil dalam upaya perdamaian antara kedua belah pihak.
Baca juga : Semua Liga PSSI Dihentikan, Sebab Tragedi Kanjuruhan
“Kami manajemen Persebaya, bersama seluruh barisan, pelatih, pemain, staf, juga bersama teman-teman suporter Persebaya, pertama-tama ingin mengucapkan belasungkawa sebesar-besarnya terhadap seluruh korban dan keluarga atas tragedi di Kanjuruhan,” bunyi pernyataan Persebaya di akun Twitter resmi klub pada Rabu (5/10).
“Azrul Ananda, perwakilan keluarga pemegang saham Persebaya, juga telah berkomunikasi langsung dengan Presiden Klub Arema Gilang Widya Permana, untuk membahas hubungan kedua pihak ke depan. Teman-teman Bonek juga sudah berhubungan dengan teman-teman Aremania. Nawaitu-nya sama, untuk mengakhiri segala permusuhan, dan mengawali serta membina hubungan yang lebih baik ke depannya.”
Baca juga : News Update!! Polri: Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan 131 orang
Dalam pernyataannya, pihak Persebaya memastikan sudah terjadi kesepakatan antara Bonek dan Aremania untuk melakukan pertemuan. Harapannya pertemuan ini juga bisa mendapatkan dukungan penuh dari kalangan suporter Persebaya.
“Semoga segala niat dan tujuan baik dari kedua pihak ini bisa dipahami dan didukung oleh sebanyak mungkin teman-teman, kalau memang belum bisa semuanya. Karena bagaimana pun, persaingan hanyalah 90 menit di lapangan, sebelum dan sesudahnya kita semua adalah saudara.”
Persebaya dan Arema FC memang dua tim yang punya rivalitas tinggi. Rivalitas ini pula yang membuat laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10), tidak dihadiri Bonek sesuai arahan pihak keamanan.
Meski Bonek tidak hadir, tragedi justru terjadi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang. Tragedi ini bermula ketika aparat mencoba membubarkan Aremania yang turun ke lapangan usai pertandingan.
Berita lainnya :
- Kaesang Pangarep Resmi Masuk PSI, Penyerahan KTA Langsung oleh Giring
- Kepsek SD Negeri Cibeureum Lawan Wali Kota Bogor Bima Arya
- Tim Pemenangan Anies-Cak Imin Umumkan Nama Tim Pemenangan Baja
- SBY Nyanyikan Lagu,Prabowo Asyik Berjoget ‘Kamu Nggak Sendirian’ di Rapimnas PD
- Partai Demokrat Resmi Usung Ketum Gerindra Prabowo Subianto Balon Presiden 2024
Dalam rangkaian upaya membubarkan massa di lapangan, aparat menggunakan gas air mata yang juga diarahkan ke tribun. Para suporter yang berada di tribun panik, sehingga berupaya berdesak-desakan keluar dari stadion. Di tengah kepanikan itu, banyak penonton mengalami sesak napas, terjatuh, dan terinjak-injak hingga tewas.
(jal/jun)
mcp digital News Flash/Play on Youtube
Bola menyatukan, bukan menghancurkan….makna bermain bola adalah saling kerjasama antar pemain untuk mendapatkan satu tujuan, bukan saling beradu ego untuk suatu keinginan..
BRAVO BOLA…
Bola menyatukan, bukan menghancurkan…bravo bola