Jakarta, MCP – Rusia menunjuk Jenderal Sergei Surovikin untuk memimpin serangan ke Ukraina. Sergei Surovikin merupakan jenderal angkatan udara terkenal yang menembaki pengunjuk rasa pro-demokrasi pada 1990-an.
Dilansir dari The Guardian, cnn, detik Minggu (9/10/2022), penunjukan Jenderal Sergei Surovikin dilakukan pada hari yang sama ketika Vladimir Putin mendapat pukulan memalukan setelah ledakan di jembatan Kerch menenggelamkan bagian jalan raya ke Selat Kerch dan menyebabkan kebakaran besar di rel kereta api.
Penunjukan ini menyusul pemecatan terhadap komandan dua dari lima wilayah militer Rusia yang dilaporkan awal pekan ini. Pemecatan itu dilakukan karena pasukan Rusia mengalami serangkaian kemunduran dramatis di timur laut dan selatan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga : Rusia Terus Dipukul Bantai Ukraina, Putin Bakal Gunakan Nuklir?
Sergei Surovikin adalah seorang komandan veteran yang memimpin ekspedisi militer Rusia di Suriah pada tahun 2017, di mana ia dituduh menggunakan taktik “kontroversial” termasuk pengeboman membabi buta terhadap pejuang anti-pemerintah.
Pengangkatannya adalah yang pertama dari komandan medan perang keseluruhan untuk pasukan Rusia di Ukraina. Pengangkatan ini mungkin menunjukkan Moskow sekarang memahami bahwa militernya berada dalam bahaya keruntuhan di Ukraina, dengan pasukan Kyiv maju di keempat wilayah yang diklaim oleh Putin telah “dicaplok”.
Sergei Surovikin merupakan mantan kepala Angkatan Udara Rusia. Pada musim panas lalu, dia dilantik sebagai kepala kelompok militer selatan menggantikan Jenderal Alexander Dvornikov yang hanya bertahan beberapa bulan di posisi itu.
Baca juga : Rusia Naik Panggung 48 Wakil Negara Walk Out di Konferensi UNESCO
Sergei Surovikin dipandang telah meningkatkan efektivitas pertempuran pasukan Rusia di Ukraina timur, di mana komunikasi dan kerja sama yang buruk dilaporkan telah mengganggu pasukan invasi Rusia.
Namun Sergei Surovikin juga memiliki sejarah berliku. Dia pernah dipenjara karena diduga menjual senjata dan memimpin kolom militer melawan pengunjuk rasa selama kudeta 1991. Dia juga pernah bertugas di Tajikistan dan Chechnya.
“Selama lebih dari 30 tahun, karir Surovikin telah dirundung tuduhan korupsi dan kebrutalan,” tulis pejabat intelijen Inggris dalam laporan baru-baru ini tentang kemungkinan promosi Sergei Surovikin untuk memimpin kelompok militer selatan.
halaman selanjutnya
