Jakarta, MCP — Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dana mengendap di bank milik pemerintah daerah (pemda) mencapai Rp223,8 triliun per 30 September 2022.
Angka ini naik Rp20,41 triliun atau 10,04 persen dari bulan lalu. Sementara, secara tahunan naik Rp29,72 triliun atau 15,31 persen.
“Jadi kita lihat tren dari uang pemda yang di perbankan masih belum menurun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA Edisi Oktober 2022, Jumat (21/10).
Baca juga : NasDem Resmi Usung Gubernur DKI Anies Jadi Capres untuk Pemilu 2024!
Sri Mulyani mengatakan pada polanya dana pemda di perbankan akan mengalami penurunan terutama di Desember, karena untuk bulan ini atau Oktober dan November masih mungkin akan tinggi.
“Ini baru akan terealisasi di Desember. Nah ini adalah salah satu pola belanja yang kayaknya semuanya terkonsentrasi pada Desember. Namun dampak ekonomi, pemerintah daerah atau K/L bisa akselerasi belanjanya lebih cepat namun tetap fokus,” jelasnya.
Adapun, Sri Mulyani mencatat Jawa Timur menjadi wilayah dengan nominal dana mengendap tertinggi sebesar Rp29,65 triliun per September 2022. Sedangkan, yang terendah adalah Sulawesi Barat senilai Rp1,07 triliun.
Berita lainnya :
- Kaesang Pangarep Resmi Masuk PSI, Penyerahan KTA Langsung oleh Giring
- Kepsek SD Negeri Cibeureum Lawan Wali Kota Bogor Bima Arya
- Tim Pemenangan Anies-Cak Imin Umumkan Nama Tim Pemenangan Baja
- SBY Nyanyikan Lagu,Prabowo Asyik Berjoget ‘Kamu Nggak Sendirian’ di Rapimnas PD
- Partai Demokrat Resmi Usung Ketum Gerindra Prabowo Subianto Balon Presiden 2024
Sementara itu, berdasarkan provinsi, nominal saldo tertinggi berada di Provinsi DKI Jakarta senilai Rp13,52 triliun. Sedangkan, yang terendah berada di provinsi Sulawesi Barat, yaitu sebesar Rp380,1 miliar.
(mrh/dzu)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta mediacyberpendidikan.com +62 821-2071-2031 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rakyat susah, semua serba naik, pengangguran banyak, eh…dana dianggurin….