Prediksi Menakutkan 2 Tahun Mendatang, Perihal Biaya Hidup, Bencana dan Cuaca Ekstrim

Media Cyber Pendidikan
0 0
Read Time:2 Minute, 33 Second

Jakarta, MCP — Krisis biaya hidup diprediksi akan menjadi masalah utama global dalam 2 tahun ke depan, mengungguli sejumlah krisis lain termasuk bencana dan cuaca ekstrem.
Prediksi itu dibuat berdasarkan Laporan Risiko Global (Global Risks Report/GRR) dari Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF). Menurut laporan tersebut, pandemi dan perang Rusia vs Ukraina merembet kepada risiko lain dalam dua tahun ke depan.

“Saat ini, pandemi global dan perang di Eropa telah membawa kembali krisis energi, inflasi, pangan dan keamanan. Situasi ini menciptakan risiko lanjutan yang dapat mendominasi hingga dua tahun mendatang: risiko resesi; meningkatnya kesulitan utang; berlanjutnya krisis biaya hidup,” demikian dikutip dari laporan itu. 

“Masyarakat terpolarisasi yang dimungkinkan oleh disinformasi dan misinformasi; jeda pada aksi iklim yang cepat; dan perang geoekonomi zero-sum,” lanjut studi tersebut.

Baca juga : Jokowi Perintahkan Menkes Biayai Persalinan Emak-emak Miskin

Laporan GRR ini disusun melibatkan lebih dari 1.200 ahli, pembuat kebijakan dan pemimpin industri.

Studi tersebut memetakan sejumlah risiko yang bakal terjadi dalam jangka pendek (dua tahun ke depan) dan jangka panjang (10 tahun ke depan) berdasarkan tingkat keparahannya.

1. Jangka pendek
Laporan Risiko Global memprediksi krisis biaya hidup menjadi masalah paling serius dalam 2 tahun ke depan.

Itu diikuti oleh bencana alam dan cuaca ekstrem; konfrontasi geokonomi; kegagalan mitigasi perubahan iklim; dan terkikisnya kohesi sosial dan polarisasi masyarakat.

Kemudian, masalah kerusakan lingkungan skala besar, keamanan siber, dan krisis sumber daya alam menjadi masalah berikutnya yang perlu dihadapi masyarakat global.

Saadia Zahidi, Managing Director WEF, mengatakan risiko jangka pendek didominasi oleh sektor energi, pangan, utang dan bencana. Kelompok yang masuk kategori rentan pun bakal semakin menderita karena krisis yang bertubi-tubi.

Namun, Zahidi menambahkan, “Iklim dan perkembangan sumber daya manusia wajib menjadi perhatian utama para pemimpin dunia, bahkan saat mereka tengah memerangi krisis yang sedang terjadi. Kerja sama merupakan satu-satunya cara untuk melangkah maju”, dikutip CNN.

2. Jangka panjang
Laporan WEF memperkirakan peringkat risiko global dipuncaki oleh kegagalan memitigasi perubahan iklim dan kegagalan beradaptasi dengan perubahan iklim.

Dua masalah itu diikuti oleh kejadian bencana alam dan cuaca ekstrem, hilangnya keanekaragaman hayati dan kehancuran ekosistem, migrasi paksa berskala besar, krisis sumber daya alam;

Terkikisnya kohesi sosial dan polarisasi masyarakat, kejahatan siber dan ketidakamanan siber yang tersebar luas, konfrintasi geoekonomi, insiden kerusakan lingkungan berskala besar.

Baca juga : Pedangdut Seksi Dulu Terkenal, Kini Jualan Ikan

“Jika dunia tidak mulai bekerja sama secara lebih efektif dalam mitigasi iklim dan adaptasi iklim, maka akan terjadi pemanasan global dan gangguan ekologis secara berkelanjutan dalam 10 tahun ke depan,” tulis laporan WEF tersebut.

John Scott selaku Head of Sustainability Risk, Zurich Insurance Group, menyatakan  “Keterkaitan antara dampak perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, keamanan pangan dan konsumsi sumber daya alam, merupakan kombinasi yang berbahaya,”

Berita lainnya :

Menurut John, perlu dibuat perubahan kebijakan dan investasi yang signifikan untuk mencegah dampak runtuhnya ekosistem, ancaman pasokan pangan, peningkatan bencana alam, dan perubahan iklim.

“Apabila kita bertindak cepat, masih ada kesempatan di akhir dekade untuk mencapai 1,5 ᵒC dan mengatasi kondisi darurat alam. Semakin berkembangnya teknologi pada energi terbarukan dan kendaraan listrik memberikan kita alasan yang kuat untuk tetap optimis.” katanya.

(l/l)



Peringkat: 5 dari 5.
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Next Post

Jaksa Tuntut 3 Tahun Bui Mantan Karo Paminal Hendra Kurniawan, Kasus Brigadir J

Jakarta, MCP — Mantan Karo Paminal Polri Hendra … Read more

Like, Subribe, & Coment Now