Pilot Susi Air Asal Selandia Disandera Lebih dari Sepekan oleh OPM

Media Cyber Pendidikan Media Cyber Pendidikan
0 0
Read Time:3 Minute, 19 Second

Jakarta, MCP— Organisasi Papua Merdeka atau OPM merilis foto-foto terbaru yang menunjukkan kondisi Pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens di bawah penyanderaan mereka.
Pilot asal Selandia Baru itu sudah disandera selama lebih dari sepekan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB-OPM terhitung sejak pesawat yang ditumpanginya dibakar pada Selasa (7/2) sampai hari ini (16/2).

Berdasarkan foto dan video yang dikirim oleh Juru Bicara Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom, Philips tampak memakai celana pendek dan baju berwarna hitam.

Dia juga terlihat memakai jaket jeans berwarna biru, topi dan memakai sepatu lengkap. Philips berdiri dan dikelilingi oleh pasukan TPNPB-OPM. Beberapa di antara mereka terlihat mengacungkan senjata api.

Dalam salah satu video Philips menyampaikan pesan singkat, “Papua OPM menangkap saya untuk Papua Merdeka.” Dia juga melanjutkan mengatakan kalimat yang sama dalam versi bahasa Inggris.

Baca juga : Generasi Lahir 1981-1994 Rawan Tidak Bisa Beli Rumah

“Kelompok Papua menangkap saya dan mereka berjuang untuk kemerdekaan Papua. Mereka minta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam,” kata Philips menambahkan.

Dalam potongan video yang lainnya, Sebby mengakui pihaknya menyandera Philips sebagai jaminan agar kemerdekaan Papua diakui. OPM menjadikan Philips sebagai tahanan politik.

Hal itu diucapkan Sebby didampingi oleh Ketua Dewan Militer TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma, Mayor Oscar Wandikboia.

“Kami sampaikan bahwa secara resmi kami telah terima foto dan video pasukannya [Oscar], di mana mereka melaporkan pilot asal Selandia Baru resmi mereka tahan sebagai jaminan politik sebagai negosiasi hak kemerdekaan Papua Barat,” ujar Sebby dalam video berdurasi 2.51 menit.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M. Saleh Mustafa telah mengonfirmasi bahwa foto-foto dan video yang dirilis oleh OPM tersebut benar merupakan Kapten Philips pilot Susi Air.

Baca juga : Mengapa Presiden Prioritaskan Kemajuan Pendidikan Vokasi?

“Iya betul itu pilot Philip,” tegas Saleh Mustafa dikutip CNN, Rabu (15/2).

OPM pada pekan lalu telah mengaku bertanggung jawab atas pembakaran Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY dan menyandera pilot pesawat yang tak lain Kapten Philips.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sempat membantah pilot disandera oleh mereka yang saat ini biasa disebut aparat sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB. Ia menyebut Kapten Philips hanya menyelamatkan diri setelah pesawat dibakar.

Terbaru, Yudo mengatakan belum bisa memastikan apakah Kapten Philips melarikan diri atau dibawa KKB. Dia menyebut TNI-Polri belum bisa menemukan keberadaan pilot Susi Air. Sebab, saat peristiwa terjadi tidak ada saksi mata yang melihat.

“Karena dari awal kita enggak ada saksinya di situ, saat dibakar kemudian dia (pilot) larinya ke mana, lari sendiri atau dibawa, ini sampai sekarang belum ada info, makanya saya juga belum bisa menentukan itu ditahan atau tidak oleh KKB,” kata Yudo usai Rapim TNI 2023 di Museum Satria Mandala, Jakarta Selatan, Kamis (9/2).

Baca juga :Jika RI Pikul Biaya Bengkak Kereta Cepat Jakarta – Bandung. BAHAYA!

Belakangan Menko Polhukam Mahfud MD mengakui Kapten Philips disandera oleh KKB dan menyatakan hingga saat ini Kapten Philips yang berkewarganegaraan Selandia Baru itu belum dilepas.

“Sampai hari ini masih terjadi penyanderaan oleh sekelompok orang KKB di Papua, yang masih menyandera Kapten Pilot Philips Mehrtens yang belum dilepas,” kata Mahfud dalam keterangan pers, Selasa (14/2).

Ia pun menyatakan pemerintah terus berusaha maksimal untuk menyelamatkan Kapten Philips yang disandera KKB. Mahfud menuturkan pemerintah akan mengedepankan pendekatan persuasif.

Bertalian dengan itu, pemerintah terus menjalin komunikasi dengan pemerintah Selandia Baru. Mahfud menegaskan penyanderaan warga sipil tak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.

Berita lainnya :

Tim gabungan TNI-Polri sementara itu terus mencari keberadaan Kapten Philips yang disandera oleh kelompokEgianus Kogoyaitu.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan tim untuk mengevakuasi pilot jika telah diketahui keberadaannya.

Herman menyebut hari ini tim gabungan TNI-Polri mencari keberadaan pilot menggunakan pesawat TNI AU dan Polri. Tim TNI-Polri kini juga bergabung dengan Satgas Damai Cartenz.

“Aparat TNI Polri diketahui terus berkoordinasi dengan para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan pihak pemerintah daerah,” Herman dalam keterangan tertulis, Selasa (14/2) malam.



Peringkat: 3 dari 5.
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Next Post

Kasus Korupsi Menara BTS 4G Kejaksaan Agung Geledah Kantor PT Pradita Infra Nusantara dan PT Solitech Media Sinergy

Jakarta, MCP — Kejaksaan Agung (Kejagung) menggeledah dua […]

Like, Subribe, & Coment Now