
Jakarta, MCP – Orang yang memiliki kemampuan untuk mendengarkan orang, termasuk curhat, tanpa mudah men-judge merupakan spesies yang langka. Sangat jarang ada pendengar yang benar-benar dapat duduk diam dan mendengarkan seseorang melampiaskan masalah dan emosinya.
Orang-orang seperti itu kebanyakan dikenal sangat sabar, baik hati, dan pengertian dalam hal mendampingi dan bereaksi terhadap perasaan orang lain. Berikut adalah 5 kebiasaan yang dilakukan oleh pendengar yang sangat baik dikutip dari Times of India.
1. Fokus pada pembicara
Pendengar yang baik memberikan perhatian penuh kepada pembicara. Itu disertai dengan menjaga kontak mata kepada pembicara. Mereka menghindari melakukan multitasking atau menyela pembicaraan. Mereka berkonsentrasi pada kata-kata, nada, bahasa tubuh, dan emosi pembicara untuk mendapatkan konteks pesan yang utuh.
Baca juga : Kenapa Introvert Selalu Jaga Jarak dan Dianggap Orang Antisosial, Ini Penjelasannya!
2. Memberikan pertanyaan open-ended
Pendengar yang baik mengajukan pertanyaan open-ended yang mendorong pembicara menguraikan pikiran dan perasaan mereka. Mereka mengajukan pertanyaan yang membutuhkan lebih dari sekadar jawaban ya atau tidak. Ini membantu mereka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang perspektif pembicara dan menciptakan suasana kepercayaan dan keterbukaan.

Baca juga : Punya Temen Sombong, Jahat Hingga Munafik, Pedas dan Menohok, Ini Pantun Sindirannya
3. Tidak menghakimi
Mereka tidak menghakimi dan menghindari praduga atau prasangka. Mereka berpikiran terbuka dan menerima pendapat, nilai, dan keyakinan yang berbeda. Hal ini menciptakan ruang aman bagi pembicara untuk mengekspresikan diri secara bebas tanpa takut kritik atau penolakan.
4. Merangkum curahan hati alias curhat pembicara
Pendengar yang baik meringkas apa yang diomongkan pembicara untuk membuatnya tahu bahwa mereka mendengarkannya selama ini. Pendengar yang baik menggunakan kata-kata mereka sendiri untuk menyatakan kembali poin-poin penting, mengajukan pertanyaan, dan memberikan umpan balik. Ini membantu menghindari kesalahpahaman.
Berita lainnya :
- Waka 1 Bidang Organisasi dan Keanggotaan Lakukan Konsolidasi Rayon GM FKPPI Se-Kabupaten Bandung
- Kaya dan Miskin, ini 5 Kebiasaan dan Pola Pikir yang Membedakannya
- Tilang Manual di Kabupaten Bandung, 45 Pengendara Ditilang
- Presiden Jokowi Resmikan Jembatan Kretek II Bantul DIY
- Menteri Hukum dan HAM Yasonna Pidana Kecil Diselesaikan di Tingkat Desa /Penyelesaian Non Ligitasi
5. Sangat berempati
Mereka menempatkan diri pada posisi orang lain dan mau merasakan emosi, perasaan, dan pengalaman pembicara. Mereka memvalidasi perasaan orang tersebut dan juga menawarkan dukungan setelah curhat terungkapkan. Ini membantu mereka membangun hubungan yang lebih kuat dan berempati.
